Zona Persebaran Makhluk Hidup (Biogeography)
Dilihat: kali
Zona Persebaran Makhluk Hidup (Biogeography) – Jika kamu memperhatikan lingkungan sekitar, maka banyak sekali jenis tumbuhan dan hewan. Jika kita perhatikan dengan saksama, ternyata setiap jenis makhluk hidup yang ada di sekitar kita mempunyai ciri tersendiri, meliputi variasi ukuran, bentuk, jumlah, dan warna yang berbeda-beda sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut
keanekaragaman hayati.
Apakah setiap tempat yang berada di lingkungan sekitar kita memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang sama? Kita bisa membuat perbandingan dengan melakukan pengamatan pada keragaman jenis tumbuhan di tempat panas dan di tempat teduh. Contohnya, tumbuhan jenis rumput-rumputan karena tumbuhan ini dapat tumbuh di mana-mana dan mudah kita jumpai.
Di tempat yang panas pada kondisi tanah lapang terbuka, biasanya terdapat rumput yang berdiri tegak seperti rumput teki. Keadaan tumbuhan menjadi seperti itu disebabkan tanah terbuka dan terkena intensitas sinar matahari yang tinggi sehingga menyebabkan ketersediaan air dan kelembapan udara rendah.
Adapun di tempat yang teduh pada tanah di bawah pohon yang rindang akan ditemukan jenis rumput-rumputan yang tumbuh menjalar di permukaan tanah dan berdaun lebar. Kondisi ini, disebabkan di tempat teduh terkena intensitas sinar matahari yang rendah, sehingga menyebabkan ketersediaan air dan kelembapan udara tinggi.
Kenyataan itu menunjukkan bahwa di sekitar lingkungan tempat tinggal kita maupun tempat-tempat lain di negara Indonesia dapat dijumpai jenis makhluk hidup yang beraneka ragam.
Keanekaragaman makhluk hidup dapat terlihat dari makanan, bentuk tubuh, ukuran tubuh, warna tubuh, cara berkembang biak, dan cara beradaptasi.
Di dunia ini terdapat enam zona
persebaran makhluk hidup (biogeografi), yaitu zona
Neotropik, zona
Neartik, zona
Etiopia, zona
Paleartik, zona
Oriental, dan zona
Australasia.