Sumber Polusi Suara pada Kehidupan Sehari-Hari
Dilihat: kaliPolusi suara diakibatkan oleh suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Dalam polusi suara, kebisingan yang dialami sehari-hari tanpa sadar merupakan faktor utama terjadinya polusi suara, misalnya suara mesin pabrik, suara pesawaterbang, suara raainya kendaraan umum di jalan, suara musik yang keras dan sebagainya. Lalu, tahukah anda Sumber Polusi Suara pada Kehidupan Sehari-Hari? untuk lebih jelasnya siahkan baca disini.
Sumber Polusi Suara
- Dalam ruangan, contoh : keramaian di dalam kelas.
- Dalam bangunan, luar bangunan, contoh : keramaian di selasar ruang kelas.
- Luar bangunan, dalam kawasan, contoh : suara kendaraan yang parkir dalam kawasan.
- Luar kawasan, contoh suara kendaraan yang lewat di depan bangunan.
Berdasarkan sumber asalnya, pencemaran suara dapat di bagi menjadi empat yaitu sebagai berikut.
- Kebisingan impulsif, merupakan kebisingan yang terjadi dalam waktu singkat dan mengejutkan, misalnya suara ledakan petasan, suara tembakan senjata, atau suara petir.
- Kebisingan impulsif kontinu, merupakan kebisingan impulsif yang datangnya sepotong-potong secara terus menerus, misalnya kebisingan yang datang dari suara palu yang dipukulkan.
- Kebisingan kontinu, merupakan kebisingan yang datangnya secara terus-menerus dalam waktu yang lama, misalnya kebisingan dari suara mesin pabrik.
- Kebisingan semikontonu, (intermittent), merupakan kebisingan kontinu yang sebentar saja tetapi akan muncul lagi, misalnya suara lalu lintas kendaraan di jalan atau suara pesawat terbang yang sedang melintas.
Berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia, bising dapat dibagi menjadi sebagai berikut.
- Bising yang menganggu (irritating noise), yaitu intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.
- Bising yang menutupi (masking noise), yaitu bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas. Secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja karena teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising dari sumber lain.
- Bising yang merusak (damaging/injurious noise), yaitu bunyi yang intensitasnya melampaui nilai ambang batas yaitu 85 db. Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
Menurut keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-46/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan, baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
- Kebisingan menulikan, 100-120 db, Sumber kebisingan dari halilintar, meriam, mesin uap.
- Kebisingan hiruk, 80-90 db. Sumber kebisngan dari jalan hiruk pikuk, perusahaan sangat gaduh, peluit polisi.
- Kebisingan kuat, 60-70 db. Sumber kebisingan dari kantor gaduh, jalan pada umumnya, radio, perusahaan.
- Kebisingan sedang, 40-50 db. Sumber kebisingan dari, rumah gaduh, kantor umumnya, percakapan kuat, radio perlahan.
- Kebisingan tenang, 20-30 db. Sumber kebisingan, rumah tenang, kantor perorangan, auditorium, percakapan.
- Kebisingan sangat tenang, 0-10 db. Sumber kebisingan dari, suara daun-daun, berbisik, batas dengar terendah.