Prosedur Perancangan Biodigester
Dilihat: kaliUntuk perancangan fasilitas biodigester dimulai dengan penghitungan volume biodigester., penentuan model biodigester, perancangan tangki penyimpanan, dan diakhiri dengan penentuan lokasi. Berikut ini adalah Prosedur Perancangan Biodigester yaitu sebagai berikut.
- Penghitungan volume tangki biodigester.
- Penentuan model biodigester.
- Perancangan fasilitas biogas.
- Penentuan lokasi fasilitas biodigester.
- Perancangan manajemen operasional biodigester.
Penghitungan volume biodigester menggunakan data-data sebagai berikut.
a. Jumlah kotoran sapi per hari yang tersedia. Untuk mendapatkan jumlah kotoran sapi perhari digunakan persamaan:
Jumlah kotoran sapi = n x 28 kg/hari.
Dimana n adalah jumlah sapi (ekor); 28 kg/hari adalah jumlah kotoran yang dihasilkan oleh satu ekor sapi dalam sehari.
b. Komposisi kotoran padat dari kotoran sapi. Komposisi kotoran sapi terdiri dari 80% kandungan cair dan 20% kandungan padat. Dengan demikian, untuk menentukan berat kering kotoran sapi adalah:
Bahan kering = 0,2 x jumlah kotoran sapi
c. Perbdaningan komposisi kotoran padat dan air. Bahan kering yang telah diperoleh harus ditambahkan air sebelum masuk biodigester agar bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan optimum. Perbandingan komposisi antara bahan kering dan air adalah 1:4. Dengan demikian jumlah air yang ditambahkan adalah.
Air yang harus ditambahkan = 4 x Bahan kering
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan massa total larutan kotoran padat.
Waktu penyimpanan (HRT) kotoran sapi dalam biodigester bergntung pada temperatur lingkungan dan temperatur biodigester. Dengan kondisi tropis seperti Indonesia, asumsi waktu penyimpanan adalah 30 hari.
Dari data-data penghitungan tersebut, maka diperoleh volume larutan kotoran yang dihasilkan adalah sebesar:
Dengan = massa jenis air (1.000 kg/m³)
Setelah volume larutan kotoran diketahui, maka volume biodigester dapat ditentukan mengatakan persamaan:
Dengan t = waktu penyimpanan 30 hari.
Selama beberapa tahun, masyarakat perdesaan di seluruh dunia telah menggunakan biodigester untuk mengubah limbah pertanian dan peternakan yang mereka miliki menjadi bahan bakar gas. Pada umumnya, biodigester dimanfaatkan pada skala rumah tangga. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk dimanfaatkan pada skala yang lebih besar (komunitas). Biodigester mudah untuk dibuat dan dioperasikan.
Beberapa keuntungan yang dimiliki oleh biodigester bagi rumah tangga dan komunitas antara lain sebagai berikut.
- Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dan sebagainya) oleh rumah tangga atau komunitas.
- Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan.
- Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dan mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan (aliran air/sungai).
- Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi asap dan jumlah karbon dioksida akibat pembakaran bahan bakar minyak/kayu bakar.
- Secara ekonomi, murah dalam instalasi dan menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
Itulah tadi sedikit informasi yang bisa saya sampaikan tentang Prosedur Perancangan Biodigester semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.