Pengaruh Kegiatan Manusia, Upaya Pelaesatrian Keaneragaman Hayati
Dilihat: kaliManusia adalah makhluk hidup, sama dengan makhluk hidup yang lain. Oleh karena itu, manusia juga berinteraksi dengan alam sekitarnya. Manusia mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi alam sekitarnya karena manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan akal dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Di dalam ekosistem, manusia merupakan bagian yang paling dominan, karena dapat berbuat apa saja terhadap ekosistem. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kelangsungan hidup manusia juga bergantung dari kelestarian ekosistem tempat manusia hidup. Kelestarian berarti juga terjaganya keanekaragaman hayati (biodiversitas). Pemanfataan sumber daya alam secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati atau bahkan terjadi kepunahan jenis tersebut. Pengaruh manusia terhadap lingkungan dapat mengakibatkan dua kemungkinan, yaitu alam menjadi rusak (deteriorasi) atau sebaliknya, yaitu alam tetap lestari. Dalam artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang Pengaruh Kegiatan Manusia, Upaya Pelaesatrian Keaneragaman Hayati untuk lebih jelasnya silahkan baca disini.
Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keaneragaman Hayati dan Pelestarian Keaneragaman Hayati
1. Berikut kegiatan manusia yang mengancam penurunan keaneragaman hayati.
- Penebangan atau pembakaran hutan banyak dilakukan manusia untuk diambi kayunya, membuka lahan perkebunan, membuat lahan pemukiman, maupun untuk lahan budi daya.
- Pencemaran lingkungan akibat kegiatan pertambangan dan usaha pertanian yang banyak menggunakan pestisida berbahan kimia.
- Sistem lading berpindah yang dilakukan oleh penduduk lokal dapat merusak tanaman, hewan, dan struktur tanah.
- Perburuan liar dapat menyebabkan berbagai jenis hewan akan mati.
- Erosi gen (erosi plasma nutfah) yang disebabkan oleh seleksi manusia dalam memilih tumbuhan tertentu.
2. Berikut upaya pelestarian keaneragaman hayati.
a. Kegiatan manusia untuk pelestarian keaneragaman hayati, antara lain melakukan rebosiasi, sistem tebang pilih, mencegah kebakaran hutan, dan mencegah pencemaran lingkungan.
- Pelestarian in situ adalah melakukan perlindungan agar tumbuhan dan hewan dapat hidup sesuai dengan habitat aslinya. Contoh: pelestarian komodo (Varanus kommodoenis) di pulau komodo, badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di ujung kulon, dan bunga bangkai (Raflesia arnoldii) di Bengkulu.
- Pelestarian ex situ adalah melakukan perlindungan dan pemeliharaan tumbuhan dan hewan diluar habitat aslinya. Pelestarian ex situ dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain kebun botani, kebun koleksi, kebun plasma nutfah, dan penangkaran hewan.
c. perlindungan dan pengawetan alam, terdiri dari perlindungan alam umum dan perlindungan alam dengan tujuan tertentu.
Perlindungan alam umum dibagi menjadi tiga, yaitu perlindungan alam ketat, perlindungan alam terbimbing, dan taman nasional.
- Perlindungan alam ketat adalah perlindngan alam tanpa campur tangan manusia, kecuali apabila dipandang perlu. Contoh: cagar alam ujung kulon.
- Perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam oleh para ahli. Contoh: kebun raya bogor.
- Taman nasional (national park)merupakan perlindungan terhadap keadaan alam yang meliputi daerah yang luas, dimana tidak diperbolehkan dibangun rumah tinggal atau untuk kepentingan industry. Meskipun demikian taman nasional dapat difungsikan sebagai tempat rekreasi dan wisata, tanpa merubah ciri-ciri ekosistem Contoh: Taman Safari Bogor.
3. Perlindungan alam dengan tujuan tertentu merupakan perlindungan dengan tujuan khusus. Macam-macam perlindungan alam ini yaitu perlindungan geologi, perlindungan alam botani, perlindungan zoology, perlindungan alam antropologi, perlindungan pemandangan alam, perlindungan monument alam, perlindungan suaka mergasatwa, perlindungan hutan, dan prlindungan ikan.