Komponen-Komponen pada Biodigester
Dilihat: kaliBiogas merupakan pencampuran gas metana, karbon dioksida, dan gas lainnya yang di dapat dari hasil penguraian material organik, seperti kotoran hewan, kotoran manusia, dan tumbuhan oleh bakteri pengurai metanogen pada sebuah biodegester.
Komponen pada biodigester sangat bervariasi bergantung pada jenis biodigester yang digunakan. Akan tetapi, secara umum biodigester terdiri dari komponen-komponen utama. Berikut ini adalah Komponen-Komponen pada Biodigester
a. Saluran Masuk Slurry (Kotoran Segar)
Saluran ini digunakan untuk memasukkan slurry (campuran kotoran ternak dan air) kedalam reaktor utama. Pencampuran ini berfungsi memaksimalkan potensi biogas, memudahkan pengaliran, dan menghindari terbentuknya endapan pada saluran masuk.
b. Saluran Keluar Residu
Saluran ini sigunakan untuk mengelluarkan kotoran yang telah di fermentasi oleh bakteri. Saluran ini bekerja berdasarkan prinsip keseimbangan tekanan hidrostatik. Residu yang keluar pertama kali merupakan slurry masukan yang pertama setelah waktu retensi. Slurry yang keluar sangat baik untuk pupuk karena mengandung kadar nutrisi yang tinggi.
c. Katup Pengaman Tekanan (Control Valve)
Katup pengaman ini digunakan sebagai pengatur tekanan gas dalam biodigester. Katup pengaman ini menggunakan pronsip pipa T. bila tekanan gas dalam saluran gas lebih tinggi dari kolam air, gas akan keluar melalui pipa T sehingga tekanan dalam biodigester akan turun.
d. Sistem Pengaduk
Pengadukan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pengadukan mekanis, sirkulasi sebstrat biodigester, atau sirkulasi ulang produksi biogas ke atas biodigester menggunakan pompa. Pangadukan ini bertujuan mengurangi pengendapan dan meningkatkan produktifitas biodigester karena kondisi substat yang seragam.
e. Saluran Gas
Saluran gs ini disarankan terbuat dari bahan polimer untuk menghindari korosi. Untuk pembakaran gas pada tungku, pada ujung saluran pipa bisa disambung dengan pipa baja antikarat.
f. Tangki Penyimpanan Gas
Terdapat dua jenis tangki penyimpanan gas, yaitu tangki bersatu dengan unit reaktor (floating dome) dan terpisah dalam reaktor (fixed dome). Untuk tangki terpisah, konstruksi dibuat khusus sehingga tidak bocor dan tekanan yang terdapat dalam tangki seragam, serta dilengkapi H2S removal untuk mencegah korosi.