Klasifikasi, Ciri, Manfaat Tumbuhan Paku bagi Kehidupan Manusia

Dilihat: kali

Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon. Lalu tahukah anda Klasifikasi, Ciri, Manfaat Tumbuhan Paku bagi Kehidupan Manusia untuk anda yang ingin tahu untuk lebih jelasnya silahkan baca disini.

A. Tumbuhan Paku

1. Ciri-Ciri Tubuh Tumbuhan Paku

a. Ukuran dan Bentuk Tubuh Tumbuhan Paku


Tumbuhan paku mempunyai ukuran yang berfariasi, ada yang tingginya hanya sekitar 2 cm sampai yang tingginya5 cm. tumbuhan paku yang hidup mengapung di air biasa memiliki tinggi 2cm, sedangkan tumbuhan paku yang hidup di darat dapat mencapai 5m, contohnya paku tiang (Sphaeropteris). Adapun bentuk tumbuhan paku juga berfariasi, ada yang berbentuk perdu atau pohon. Seperti tanduk rusa dan ada yang berbentuk lembaran.

b. Struktur Tubuh Tumbuhan Paku

Struktur tubuh tumbuhan paku terdiri dari sebagai berikut.

  1. Akar, dengan sistem perakaran serabut di mana pada ujungnya dilindungi kaliptra.
  2. Batang, umumnya tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sedikit tegak, atau menjalar.
  3. Daun, dibedakan berdasarkan sebagai berikut.
Klasifikasi, Ciri, Manfaat Tumbuhan Paku bagi Kehidupan Manusia

a. Bentuk, ukuran, dan susunanya, daun dibedakan menjadi dua, yaitu mikrofil (berukuran keci, berbentuk rambut/sisik, tidak bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang).

b. Fungsinya, daun dibedakan menjadi dua, yaitu tropifil (hanya untuk asimilasi atau fotosintesis) dan sporofil (untuk fotosintesis dan dapat menghasilkan spora).

2. Reproduksi Tumbuhan Paku

Perkembangan tumbuhan paku terjadi secara generatif dan vegetative. Secara generative melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh gametangium (alat kelamin) sedangkan secara vegetative dengan spora.

Tumbuhan paku dapat menghaslkan spora. Spora ini terdapat dalam kotak spora yang disebut sporangium. Sporangium berkumpul dalam wadah yang disebut sorus yang terdapat di bagian permukaan bawah daun. Sorus muda dilindungi suatu selaput yang disebut indusium.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi sebagai berikut.

  1. Paku homospor/isospor, tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora yang bentuk dan ukurannya sama. Contoh: paku kawat (Lycopodium)
  2. Paku heterospor/anisospor, tumbuhan ppaku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya, dimana spora kecil (mikrospora) sebagai spora jantan dan spora besar (makrospora) sebagai spora betina. Contoh: paku rane (Selaginella) dan semanggi (Marsilia).
  3. Paku peralihan antara homospor dan heterospor. Pada paku ini spora yang dihasilkan mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, tetapi sebagian berkelamin jantan dan sebagian lagi berkelamin betina. Contoh: paku ekor kuda (Equisetum).

Seperti halnya tumbuhan lumut, dalam daur hidupnya tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan (metgenesis) dengan dua generasi yaitu generasi sporofit dan generasi gemetofit. Pergiliran keturunan (metagenesis) tumbuhan paku yaitu sebagai berikut.

a. Generasi sporofit merupakan generasi penghasil spora (generasi diploid), yaitu tumbuhan paku itu sendiri.

b. Generasi gametofit merupaan generasi penghasil gamet(generasi haploid), yaitu protalium. Protalium membentuk anteridium sebagai alat kelamin jantan yang menghasilkan sperma dan arkegonium sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum.

3. Klasifikasi Tumbuhan Paku 


Tumbuhan pau dibagi menjadi empat divisi, yaitu sebagai berikut.

a. Psilophyta (Paku Purba)

Psilophyta merupakan tumbuhan paku yang paling sederhana karena tidak berdaun atau ada yang berdaun kecil, dan ada yang tidak berakar sejati. Jenis tumbuhan paku ini bersifat homospor. Anggota dari paku ini sudah hampir punah. Generasi sporofitnya hanya mempunyai ranting dikotom dan tidak memiliki akar dan daun. Contoh: Psilotum dan Tmesipteris.

b. Sphenophyta/Equisetophyta (Paku Ekor Kuda)

Sphenophyta biasanya berdaun kecil, memiliki batang bercabang, dan berakar sejati. Jenis tumbuhan paku ini termasuk paku peralihan antara paku homospor dan heterospor. Generasi sporofit Sphenophyta berbentuk perisai yang tersusun dengan bentuk stobilus pada ujung batang/cabang-cabangnya adapun generasi gametofitnya merupakan perkembangan dari spora yang berukuran sangat kecil yang hidup bebas serta dapat melakukan fotosintesis, Contoh: Equisetum sp dan Calamites.

c. Lychophyta/Lychopodiophyta (Paku Kawat)

Lycophyta umumnya bersifat homospor/heteropsor, berdaun kecil, tersusun spiral, dan sporangium terletak pada ketiak daun. Generasi sporofit pada Lycophyta sudah jelas dan dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Lycophta biasanya hidup di daerah tropik dan epifit. Contoh: Lycopodium sp., Isoetes, dan Selaginella sp.

d. Pterophyta (Paku Sejati)

Pterophyta disebut paku sejati karena kormusnya sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun, engan fungsi yang sesuai dengan struktur. Terdapat dua jenis daun, yaitu megafil (mempunyai sistem percabangan pembuluh) dan mikofil (daun yang muncul dari batang yang mengandung untaian tunggal berkas pengangkut). Contoh: Marsilea crenata, Aspenium nidus, Adiantum cuneatum, Azolla pinnata, Platycerium bifurcatum, dan Alsophila glauca.

4. Manfaat Tumbuhan Paku bagi Kehidupan Manusia

Manfaat tumbuhan paku bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut.

  • Sebagai bahan obat-obatan, misalnya Dryopteris filix-mas, Lycopodium clavatum, dan Aspidium sp.
  • Sebagai sayuran, misalnya Marsilea crenata (semanggi) dan pteridium aquilium.
  • Sebagai tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), Adiantum cuneatum (supir), Asplenium nidus (paku sarang burung), dan Selaginella sp. (paku rane). 
  • Sebagai bahan pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata (paku air) yang bersimbiosis dengan Anabaena azolla(alga biru), dimana alga tersebut mampu mengikat nitrogen bebas di udara.
  • Sebagai tiang, misalnya Alsophila glauca (paku tiang).
  • Sebagai bahan karangan bunga, misalnya Lycopodium cernuum (paku kawat).
  • Sebagai pelindung tanaman di persemaian, misalnya Gleichenia linearis.
Demikian pembahasan kali ini tentang Klasifikasi, Ciri, Manfaat Tumbuhan Paku bagi Kehidupan Manusia. Semoga informasi yang kami berikan bisa bermanfaat bagi teman-teman semua.
Klasifikasi, Ciri, Manfaat Tumbuhan Paku bagi Kehidupan Manusia | admin | 4.5
TAGS:

You cannot copy content of this page