Dampak Tsunami dan Cara Mengantisipasinya
Dilihat: kaliBencana alam adalah suatu peristiwa yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Bencana alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, badai, kekeringan, tanah longsor, badai salju dan masih banyak lagi. Beberapa bencana alam terjadi secara tidak alami contohnya kelaparan yang disebabkan oleh kekurangan bahan pangan dalam jumlah yang besar yang disebabkan oleh faktor manusia ataupun alam.
Di Indonesia sendiri sering terjadi bencana alam berupa gempa bumi ataupun tsunami. Indonesia menjadi salah satu daerah yang rawan akan terjadinya tsunami dan gempa bumi karena di Indonesia terdapat banyak gunung berapi. Selain gunung berapi gempa dasar laut juga bisa menjadi sebab terjadinya tsunami. Lalu tahukah anda Dampak Tsunami dan Cara Mengantisipasinya untuk lebih lengkapnya silahkan baca disini
Akibat Tsunami
Energi tsunami bisa mencapai 10% dari energi gempa pemicunya. Apabila dibayangkan, gempa dengan kekuatan mencapai 9.0 SR akan mengahasilkan energi yang setara dengan lebih dari 100.000 kali kekuatan bom atom Hiroshima, Jepang. Bentuk pantai, bentuk dasar laut wilayah pantai, sudut kedatangan gelombang, dan bentuk depan gelombang tsunami yang datang ke pantai akan sangat berpengaruh terhadap kerusakan yang timbul. Karena beberapa alasan tersebut, sebagaian pantai akan dilanda tsunami dengan tingakat kerusakan dan ketinggian arus yang berada dibanding pantai-pantai yang lain, meskipun letaknya tidak terlalu jauh. Daerah teluk akan mengalami tsunami lebih parah akibat konsentrasi energi tsunami.
Korban meninggal akibat tsunami terjadi biasanya karena tenggelam, terseret arus, terkubur pasir, terhantam serpihan atau puing, dan sebagainya. Kerusakan lain akan meliputi kerusakan rumah tinggal, bangunan pantai, prasarana lalu lintas (jalan kereta, jalan raya, dan pelabuhan), suplair air listrik, dan telefon,. Gelombang tsunami juga akan merusak sektor perikanan, pertanian, kehutanan, industri minyak, berupa pencemaran dan kebakaran.
Antisipasi Tsunami
Sistem Peringatan Dini Tsunami (Tsunami Early Warning System)
sistem peringatan dini tsunami adalah sebuah sistem yang dirancang uuntuk mendeteksi tsunami,kmudian memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban.Sistem ini umumnya terdiri dari dua bagian penting yaitu jaringan sensor untuk mendeteksi tsunami serta infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada wilayah yang diancam bahaya agar proses evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin.
Komponen utama TEWS adalah sebagai berikut.
- Komponen struktur, termasuk kelengkapan peralatan, seperti seismometer, akselerometer, GPS, buoy, dan tide gauges, serta tsunami database untuk menangkap gejala alam dan mengolah data menjadi sebuah informasi.
- Komponen kultur adalah peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi atau mengantisipasi datangnya bencana tsunami.
Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami yaitu sistem peringatan dini tsunami internasional dan sistem peringatan dini tsunami regional.
- Sistem peringatan dini tsunami internasional meliputi samudra pasifik, Samudra Hindia, Atlantik Timur Laut, Laut Mediteraniia, dan sekitarnya.
- Sistem peringatan dini tsunami regional, Pemerintah Indonesia dengan bantuan negara-negara donor telah mengembangkan sistem peringatan dini tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Eaarly Warning Siystem-Ina TEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami.
Langkah-langkah yang Dilakukan Saat Terjadi Bencana Tsunami
Langkah-langkah yang harus diakukan saat bencana tsunami terjadi antara lain sebagai berikut.
- Jika dirasakan bumi bergetar di pinggir laut, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi atau menuju tempat evakuasi yang sudah diatur apabila situasi memungkinkan.
- Jangan panik.
- Jika situasi tidak memungkinkan ke tempat evakuasi, carilah bangunan bertingkat bertulang baja untuk menuju lantai paling atas.
- Jika sedang berada di atas kapal di tengah laut, segera pacu kapal anda ke arah laut yang lebih dalam.
- Jika berada di pantai atau di daerah dekat dengan pantai, segera panjat bangunan atau pohon yang tinggi, paling dekat dengan tempat anda berada. Perlu diingat bahwa waktu untuk berlari dari kejaran geombang tsunami hanya kurang dari 20 menit.
Setelah terjadi bencana tsunami, hal-hal yang harus dilakukan antara lain sebagai berikut.
- Berusahalah untuk tetap tenang.
- Cek diri anda dan keluarga, apabia ada yang terluka segera segera lakukan pertolongan pertama atau bawa ke posko pengungsian terdekat karena biasanya tersedia fasilitas kesehatn.
- Apabila anda ikut dalam melakukan encarian korban, utamakan korban yang masih hidup.
- Usahakan mengenakan pakaian dan sarung tangan saat melakukan pencarian agar terhindar dari benda tajam.
- Mintalah informasi pada instalasi berwenang seperti BMKG, jangan percaya kabar-kabar yang tidak jelas asal-usulnya.
Demikian sedikit informasi yang bisa saya berikan tentang Dampak Tsunami dan Cara Mengantisipasinya semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda yang membaaca artikel inni.