Dampak Tanah Longsor dan Antisipasinya

Dilihat: kali
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.

Apabila air tersebut meresap sampai menuju tanah kedap air, maka tanah itu akan menjadi licin dan pelapukan tanah yang berada diatasnya akan bergerak mengikuti arah keluar lereng.

Hujan yang terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi licin dan pelapukan tanah yang berada diatasnya akan bergerak mengikutiarah keluar lereng sehingga dapat menyebabkan tanah longsor. Lalu bagaimanakah Dampak Tanah Longsor dan Antisipasinya untuk lebih jelasnya silahkan baca disini

Tanah Longsor dan Antisipasinya

Tanah longsor bisa diartikan sebagai pergerakan tanah atau runtuhnya tanah atau bebatuan dalam jumlah besar yang umumnya terjadi di daerah terjal dan tidak stabil.

a. Gejala Tanah Longsor

  1. Munculnya retakan di lereng-lereng yang arahnya sejajar dengan tebing.
  2. Air sumur yang keruh disekitar lereng.
  3. Munculnya air di permukaan tanah pada lokasi yang baru secara tiba-tiba.
  4. Rapuhnya tebing dan kerikil mulai berjatuhan.
Dampak Tanah Longsor dan Antisipasinya

b. Penyebab tanah longsor

Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam, tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala tanah longsor. Faktor penyebab tanah longsor antara lain sebagai berikut.

1. Hujan Lebat
Lereng gunung yang gundul, rapuhnya bebatuan, dan kondisi tanah yang tidak stabil membuat tanah-tanah ini tidak mampu menahan air disaat terjadi hujan lebat.

2. Tanah yang Kurang Padat dan Tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih darii 2,5 meter dan sudut lereng >22  derajat. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. SElain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.

3. Jenis Tanah Lahan 
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Adapun untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.

4. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.

5. Penggundulan Hutan
Tanah longsor umunya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul yang pengikatan air tanah sangat kurang.

c. Wilayah yang Rawan Longsor

  1. Berada didaerah yang gundul dan terjal.
  2. Daerah yang pernah terjadi tanah longsor sebelumnya.
  3. Daerah yang dilalui aliran air hujan.
  4. Kondisi tanah yang tebal atau sangat gembur pada lereng-lereng yang terkena hujan lebat dengan intensitas tinggi.

d. Dampak Tanah Longsor

Dampak yang diakibatkan oleh bencana tanah longsor adalah korban meninggal dan hancurnya rumah yang tertimpa longsoran tanah. Dampak negatif lainnya yaitu rusaknya lahan hutan dan pertanian yang berada di dekat lokasi tanah longsor. Akibat longsoran tanah, terkadang menutup badan jalan sehingga terhambatnya arus lalu lintasyang menghubungkan ke wilayah lain.

e. Antisipasi Tanah Longsor

Antisipasi bencana tanah longsor dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.

  1. Tidak membuat sawah dan kolam pada lereng bagian atas di dekat permukiman.
  2. Membuat terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun permukiman.
  3. Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan.
  4. Tidak memotong tebing jalan menjadi tegak.
  5. Tidak mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
  6. Tidak menebang pohon di lereng.
  7. Tidak membangun rumah di bawah tebing.
  8. Menghindari membuat bangunan di lereng.
  9. Menghindari daerah rawan bencana untuk pembangunan permukiman dan fasilitas utama lainnya.
  10. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
  11. Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase, baik air permukaan maupun air tanah. Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah.
  12. Pembuatan bangunan penahan dan jangkar (anchor). 
  13. Terasering dan sistem drainase yang tepat.
  14. Penghijauan dengan tanaman yang sistem pekarangannya dalam dan jarak tanam yang tepat, khusus untuk lereng curam dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80%, sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diselingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan, bagian dasar ditanami rumput.

Itulah tadi sedikit informasi tentang Dampak Tanah Longsor dan Antisipasinya semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda.

Dampak Tanah Longsor dan Antisipasinya | admin | 4.5
TAGS:

You cannot copy content of this page